Akar Anggrek Bulanmu Membusuk? Cobalah Budidaya Anggrek Hidroponik (Water Orchid Culture)

Pernahkah kamu mendengar istilah WOC sebelumnya? Di luar negeri, teknik ini dikenal luas oleh petani anggrek untuk mengantisipasi kemungkinan akar anggrek membusuk.

Sederhananya adalah cara menanam anggrek dengan media air ini cukup penting. Mungkin, suatu saat Anda menjumpai akar bunga anggrek bulan yang membusuk, maka mungkin menanam anggrek bulan secara hidroponik bisa menjadi pilihan.

Biasanya, jika menjumpai kasus akar anggrek yang membusuk, petani anggrek di luar negeri akan memindahkannya. Sebelum anggrek mereka benar-benar mati, maka petani anggrek akan menggunakan teknik WOC (Water orchid culture) untuk menumbuhkan akarnya kembali.

Teknik ini tidak bisa dibilang mudah, sebab jika salah perhitungan, maka tanaman anggrek pun rentan mati. Tanda-tanda awal yang bisa Anda lihat jika ternyata akar anggrek membusuk adalah daun anggrek yang layu dan menguning dengan tidak wajar.

Belajar dari pengalaman

Saya pribadi pernah mencoba teknik ini karena anggrek bulan saya yang menguning tiba-tiba. Setelah diteliti, ternyata pemberian pupuk oleh ibu saya overdosis dan kelebihan penyiraman.

Awal kali saya mengenal teknik WOC ini karena kasus ‘kematian’ anggrek bulan saya tersebut. Atau lebih tepatnya akan mati. Awalnya, saya hanya abai dan ketika menjumpai tanaman anggrek yang mati, saya memilih membuangnya.

Kemudian, saya iseng mencari, apakah ada cara untuk menyelamatkan anggrek yang hampir mati? Atau katakanlah, saya ingin tahu apakah anggrek yang sudah sekarat ini bisa hidup kembali.

Maka, setelah riset kesana kemari, ketemulah saya dengan teknik ini, teknik budidaya anggrek dalam air atau dikenal juga budidaya anggrek hidroponik (Water Orchid Culture). Meskipun, referensi mengenai budidaya anggrek hidroponik ini masih sangat jarang di Indonesia.

Saya lebih banyak menemukan jika teknik ini sering digunakan di luar negeri. Dari cerita-cerita mereka, saya bisa menemukan beberapa hal baru yang ingin saya coba.

Sebagaimana akar anggrek saya membusuk perlahan. Kasus ini memang sering dijumpai pada anggrek bulan. Sebab, anggrek bulan sangat rentan membusuk, juga sangat rentan mengering.

Apakah mudah menanam anggrek bulan dengan hidroponik?

Sebelumnya, saya ingin menggarisbawahi, mengapa anggrek bulan?

Tentu saja, hal tersebut mempertimbangkan dari beberapa jenis anggrek yang ada, anggrek bulan memiliki kemungkinan kecocokan paling tinggi untuk dijadikan eksperimen budidaya anggrek hidroponik.

Sifat anggrek bulan yang suka lingkungan lembap dan tidak cocok dengan media kering, membuatnya sangat baik dijadikan objek percobaan budidaya anggrek hidroponik.

Apakah menanam anggrek bulan dengan hidroponik mudah dilakukan, bahkan untuk pemula?

Jika ditanya demikian, maka jawaban saya adalah “Pengalaman adalah guru berharga.” Cobalah dahulu, setiap orang pasti pernah menjadi pemula. Dan pengalaman merekalah yang membuatnya menjadi ahli secara perlahan di bidangnya.

Awal kali saya mencoba, anggrek bulan saya akhirnya benar-benar mati. Hal itu disebabkan minimnya bahan dan alat yang saya gunakan. Di sisi lain sangat terbatasnya pengetahuan tentang hal itu.

Meski juga perlu dicatat, anggrek bulan saya tersebut sejak awal sudah dalam keadaan yang istilahnya ‘sekarat’.

Karena itulah, kali ini saya ingin berbagi pengalaman yang saya miliki. Setelah mencoba berulang kali, akhirnya saya mengerti dimana letak kesalahan saya.

Setidaknya jika bisa membantu kamu, saya sangat bersyukur.

Baca juga: Media Tanam Anggrek yang Cocok dan Mudah Digunakan

Apa yang perlu diperhatikan sebelum menerapkan Water orchid culture?

Menanam Anggrek Bulan dalam Sphagnum Moss
Bibit Bunga Anggrek Bulan dalam Sphagnum Moss

Sebagian besar petani anggrek menggunakan campuran kulit kayu yang dibuat khusus untuk tanaman, tetapi ada metode lain yang bahkan lebih efektif dan cukup mengejutkan, yakni budidaya anggrek hidroponik (menanam anggrek dalam air).

Anggrek bisa sangat rentan dengan lingkungan pertumbuhannya. Media yang basah atau terinfeksi mikroorganisme dapat menyebabkan anggrek tidak sehat jika tidak dirawat dengan benar.

Anggrek bersifat epifit, tetapi ada juga yang terestrial. Setiap varietas memiliki preferensi medianya sendiri-sendiri, tetapi rata-rata, semua jenis media anggrek dapat dicampur dengan baik.

Akan tetapi, bunga anggrek yang datang langsung dari pembibitan mungkin memiliki akar yang secara alami terbenam dalam sphagnum moss.

Hal tersebut bagus untuk menjaga akar tetap lembap tapi buruk apabila membiarkannya mengering, dan juga bisa menjadi tempat patogen. Itulah sebabnya, anggrek bulan sering kali ditanam dalam sphagnum moss karena sifatnya yang menyukai lembap, tetapi mudah mati jika perawatannya tidak benar.

Jika kamu melihat bunga anggrekmu daunnya tampak pucat, mungkin sudah waktunya untuk melepas pot dan memeriksa kondisi akarnya. Inspeksi visual adalah cara termudah untuk menentukan apakah tanaman memiliki masalah akar atau pseudobulb (tunggul akar).

Penanaman varietas ini sebagai salah satu metode budidaya anggrek hidroponik dapat menjadi solusi bagi tanaman yang masih terlalu basah.

Penanaman budidaya anggrek hidroponik bergantung pada rotasi pertumbuhan dan perawatan yang terdiri dari 2 hari perendaman dalam air dan 5 hari pengeringan (biasanya, tetapi setiap tanaman berbeda).

Penerapan metode dan cara dalam budidaya anggrek hidroponik lebih mirip dengan habitat liar tanaman anggrek sendiri dan membiarkan akarnya bernafas dalam kondisi lembab.

Sebenarnya, budidaya anggrek hidroponik itu sederhana, cukup mengganti media tanam anggrek tradisional menjadi media air.

Baca juga: Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) di Indonesia

Jenis-jenis budidaya anggrek hidroponik

Budidaya anggrek hidroponik adalah cara menanam anggrek dengan media tanam air. Dalam hal ini, kita tidak lagi menggunakan media tanam tradisional, seperti sabut kelapa, arang, dan sebagainya.

Jenis budidaya anggrek hidroponik sebenarnya ada tiga macam. Namun, beberapa orang tidak terlalu memerhatikan jika ada perbedaan dalam metode budidaya anggrek hidroponik.

Jenis-jenisnya yaitu antara lain:

1. Full water culture (FWC)

Full water orchid

Dalam teknik budidaya anggrek hidroponik ini, kita menerapkan air sebagai media tanam secara keseluruhan tanpa ada campur tanam media lain.

Kita benar-benar menanam anggrek dalam air secara utuh selama 24/7 jam. Dalam metode ini, anggrek tidak akan mengenal situasi kering.

Namun, teknik ini mungkin akan rentan dilakukan bagi pemula. Butuh persiapan dan banyak pengetahuan apabila teknik budidaya anggrek hidroponik ini hendak kamu lakukan.

Dalam teknik FWC, kamu hanya perlu memberikan sedikit sentuhan perawatan, sebab metode ini tidak membutuhkan banyak perhatian.

Teknik budidaya anggrek hidroponik ini memiliki keuntungan signifikan dalam memperhatankan kelembaban dan terjadinya pembusukan akar.

2. Semi-water culture (SWC)

Semi water culture

Semi water culture adalah teknik budidaya anggrek hidroponik yang menjadi alternatif menanam anggrek bulan antara kering dan basah.

Penerapan teknik ini adalah selang-seling, artinya ada hari dimana akar anggrek terendam air, dan ada hari dimana akar anggrek tidak tercelup air.

Teknik budidaya anggrek hidroponik ini jarang digunakan oleh orang-orang karena terlalu ribet dalam perawatannya. Namun, sisi menguntungkan dari teknik ini adalah akar anggrek benar-benar terbebas dari fungi dan bakteri.

Namun, yang dikhawatirkan adalah apabila anggrek tidak dapat mengikuti perputaran dari pergantian air sehingga berpengaruh pada kemampuan adaptasi anggrek bulan.

3. Semi Hidroponik

Budidaya anggrek semi hidroponik

Teknik budidaya anggrek hidroponik inilah yang paling banyak diterapkan oleh para petani anggrek, khususnya di luar negeri.

Teknik ini menggunakan air sebagai media dominan yang dicampur dengan beberapa media lain yang sudah dibersihkan dan diletakkan bersamaan dalam air.

Media yang paling sering digunakan adalah batu kerikil kecil yang telah dibersihkan. Adanya lubang-lubang pada batu memberikan kemudahan sirkulasi udara serta mencegah pembusukan akar.

Salah satu yang harus diperhatikan apabila ingin menerapkan teknik budidaya anggrek hidroponik ini adalah tidak menutup tunggul akar anggrek dengan batu. Sisihkan batu cukup di bagian dasar akar wadah atau di bawah akar anggrek.

Kapan waktu yang tepat untuk memindahkan anggrek ke media hidroponik?

Segera pindah saat bunga anggrek yang mekar berguguran

Meskipun kamu bisa segera memindahkannya dalam media tanam air, tetapi saya sendiri akan memilih untuk menunggu bunga anggrek rontok.

Kenapa?

Pemilihan waktu ini memiliki sisi positif: Kamu dapat melihat secara langsung bagaimana akarnya, bagaimana kondisi pertumbuhannya, dan masalah apa yang mungkin muncul sebelum menempatkan anggrek di samping anggrek lain dalam koleksi kamu.

Memindahkan Media Tanam Anggrek ke hidroponik

Di sisi lain, anggrek juga perlu beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah jika kamu telah membudidayakan anggrek selama beberapa tahun menggunakan sekam, perlit, arang, dan media pot yang lebih tradisional, dan kemudian memutuskan untuk memindahkannya ke kultur hidroponik penuh, anggrek kamu kemungkinan besar akan mati.

Coba pindahkan anggrek segera setelah kamu mendapatkannya atau tepat setelah bunganya rontok.

Cara Menanam Anggrek dalam Air

Anggrek yang tumbuh di air mengalami bentuk epifit yang mungkin dialami tanaman secara perlahan untuk proses adaptasi. Anggrek epifit yang tumbuh di tanah sangat sedikit dan menyerap banyak kelembapan dari udara.

Hal itu berarti, kelembaban anggrek tetap terjaga, tetapi penyiraman harus diperhatikan supaya tidak terlalu lembab hingga membuat akarnya membusuk.

Cara Menanam Anggrek dengan Air

Menanam anggrek dalam air memungkinkan kelembaban anggrek terjaga dan terhindar dari patogen. Namun, cara ini juga rentan karena membutuhkan keahlian serta pemahaman mendalam.

Langkah-langkah memulai budidaya anggrek hidroponik

1. Cukup buka pot tanaman, keluarkan semua media (termasuk lumut dan potongan kulit kayu).

Singkirkan perlahan akar yang membusuk dari bagian akar lain yang segar. Gunakan pemangkas steril (Mis. Gunting yang telah disterilkan), potong dengan hati-hati bagian akar yang berubah warna atau busuk.

Mengembalikan akar anggrek yang membusuk

2. Kemudian bilas akar dengan baik.

Kamu bisa menyiram akar anggrek pelan-pelan dengan air yang mengalir. Atau bisa direndam 15 menit dalam air untuk merontokkan sisa-sisa kotoran yang menempel.

Pastikan akar anggrek benar-benar bersih dari media tanam sebelumnya!

3. Anggrek kamu yang telah dibersihkan, siap untuk ditanam hidroponik.

Beberapa petani suka menggunakan bubuk antijamur, hidrogen peroksida, atau kayu manis untuk lebih maksimal membersihkan akarnya.

Sebetulnya, hal ini tidak diperlukan dalam penanaman budidaya anggrek hidroponik kecuali tanaman anggrek kamu memiliki masalah busuk yang serius.

Anggrek Hidroponik

Kamu dapat menempatkan anggrek di wadah apa pun dengan ruang yang cukup untuk akar tumbuh, tetapi menggunakan boto atau gelas kaca sangat disarankan karena kamu dapat mengamati perkembangannya.

Wadah tidak perlu terlalu besar, yang penting cukup untuk menopang anggrek tetap berdiri.

Banyak petani anggrek hidroponik juga menggunakan kerikil tanah liat di bagian bawah untuk membantu menopang akar dan mengangkat tajuk dari kelembapan untuk mencegah pembusukan.

Medianya mungkin terlihat mudah – bukankah semuanya hanya air? 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, khususnya jika kamu hidup di perkotaan. Terkadang, air di wilayah perkotaan telah diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan air yang cukup bersih. Istilah yang digunakan adalah penjernihan air.

Meskipun penjernihan air berhasil secara visual, tetapi kandungan bahan kimia yang tertinggal mungkin saja bisa memengaruhi anggrek kamu.

Alternatif yang lebih baik adalah menggunakan air hujan, atau suling. Penting untuk menggunakan air hangat agar tanaman tidak stres menghadapi lingkungan baru.

Catatan penting ketika kamu memutuskan untuk budidaya anggrek hidroponik

Beberapa petani membiarkan anggrek mereka di air sepanjang waktu dengan penggantian air mingguan atau dua mingguan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tidak membiarkan bonggol anggrek terendam air.

Juga, jangan rendam keseluruhan akar anggrek dalam air. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya akar anggrek tetap bisa bernapas.

Amati tanamanmu dengan cermat untuk mencari petunjuk tentang pertumbuhannya secara berkelanjutan.

Seperti apakah yang diperkirakan saat awal melakukan budidaya anggrek hidroponik?

Mungkin, hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah hal yang cukup tidak menyenangkan. Sebab, hal itu sudah saya alami sendiri hingga pada akhirnya anggrek saya mati. Pada dasarnya, sejak awal sebelum dipindah pun keadaan anggrek saya sudah menyedihkan.

Akan seperti apa?

Mungkin, yang bisa diamati adalah akar-akar tua anggrek berguguran, menyusut, dan mati. Hal itu karena akar-akar anggrek selama ini tumbuh dengan menyesuaikan adaptasi media tanam lumut, sepah, atau sabut.

Jika kemudian mereka dipindah pada media tanam yang sungguh berbeda, maka hal yang bisa diprediksikan adalah matinya akar-akar tua itu. Namun, jangan khawatir. Anggrek akan merespon dengan menumbuhkan akar-akar baru yang mampu beradaptasi dengan air.

Bisa jadi daun akan menguning dan rontok. Ini, sekali lagi, adalah anggrek yang beradaptasi dengan media pot barunya dan mencoba mencari cara terbaik untuk menyampaikan energi apakah ia akan menghasilkan akar baru. Karena akar yang lebih tua praktis tidak efisien dalam menyerap air dan nutrisi melalui media baru ini, anggrek kamu akan kehilangan nutrisi sampai akar barunya tumbuh.

Bagaimana cara memupuk anggrek yang ditanam dalam air?

Pemupukan anggrek yang ditanam dalam air tentunya akan berbeda dengan anggrek yang ditanam dengan media tanam tradisional. Apakah yang perlu diperhatikan?

Pemupukan anggrek tidak dilakukan dengan penyemprotan kemudian kamu biarkan saja selama berhari-hari.

Cara yang benar ketika memupuk anggrek yang ditanam hidroponik adalah dengan mengaplikasikan pupuk (dosis sedikit dan sesuai) ke dalam air, kemudian biarkan akar anggrek menyerapnya selama beberapa menit. Kemudian, kamu ganti air dengan air baru.

Biarkan anggrek terendam di dalam air selama beberapa menit, ganti air, tambahkan pupuk, biarkan meresap, ganti air, dan air terakhir inilah yang boleh dibiarkan selama 5 hari.

Itulah beberapa kiat yang bisa saya bagi untuk kamu. Jika kamu memiliki pertanyaan, jangan segan menyampaikannya di kolom komentar!

Salam sukses, Angphotorion!

Kamu bisa belajar pertanian modern yang berkelanjutan sekaligus melakukan jual beli produk pertanian dengan aman bersama kami dalam komunitas kami. Dapatkan kesempatan sebagai reseller dan mitra dalam naungan Angphotorion. Selengkapnya lihat ketentuan dalam halaman kami. Katalog anggrek, aglonema, produk makanan sehat dan hidroponik, serta karya kreatif bisa kamu lihat di Katalog Angpot

7 thoughts on “Akar Anggrek Bulanmu Membusuk? Cobalah Budidaya Anggrek Hidroponik (Water Orchid Culture)

  1. Cakep yah anggrek ini untuk pelengkap tata letak di atas meja. Terlihat lebih minimalis juga serta segar. Anggrek Hidroponik juga bisa menjadi pilihan karena gak bakal bikin khawatir kalo airnya merembes *ehehe

  2. Wah, ternyata cara pemupukannya khusus juga ya. Kalau nanam sayur hidroponik ya tinggal kasih ABmix tanpa harus berpikir gonta ganti air. Tapi anggrek beda dan ini yang perlu perhatian lebih dari lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Discover more from Angphotorion

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading