Kebakaran Hutan: Penyebab, Dampak, dan Solusinya

kebakaran hutan

Kebakaran hutan merupakan salah satu permasalahan yang dapat muncul akibat perubahan iklim. Kasus kebakaran hutan terbesar di dunia menjadi salah satu representasi betapa mengerikannya gangguan alam ini.

Salah satu kisah akibat kebakaran yang menarik empati adalah ditemukannya orang utan yang terbujur di tanah menutupi wajah dengan kedua tangannya ketika kebakaran hutan terjadi. Diduga orang utan itu akan melarikan diri, tetapi terjerat perangkap tidak dapat lepas dalam kebakaran yang terjadi di Hutan Sumatera.

Jika kamu berada di kondisi demikian, apa yang akan kamu rasakan?

Penyebab kebakaran hutan

Dari berbagai kasus kebakaran hutan di dunia, penyebab kebakaran dapat terjadi secara alami berdasarkan kondisi wilayah. Berikut adalah daftar lokasi dengan penyebab kebakaran yang paling umum kebakaran.

  • Di Amerika Serikat dan Australia, penyebab kebakaran hutan yang paling umum adalah petir dan aktivitas manusia, seperti percikan mesin pertanian, puntung rokok yang dibuang sembarangan dan/atau pembakaran.
  • Di Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, México, Fiji, Selandia Baru, dan Asia Tenggara, kasus kebakaran kebanyakan terjadi akibat aktivitas manusia, seperti pabrik, pertanian dan pembakaran konversi lahan (pertanian ke komersial).
  • Di Cina dan negara-negara di sekitar Laut Mediterania, kebakaran yang ganas umum disebabkan oleh kecerobohan manusia, seperti menyalakan api di halaman belakang dan lupa memadamkannya.
  • Penyebab alami kebakaran hutan lebih umum terjadi di Kanada dan Cina Barat Laut, terutama petir.
  • Coal Seam Fires adalah kebakaran alami yang terjadi di bawah tanah di mana umumnya terjadi di wilayah New South Wales, Centralia di Pennsylvania, dan Burning Mountain di Australia. Kebakaran ini berada di area berisiko tinggi di mana api dapat menyala secara spontan dan menyulut bahan yang mudah terbakar, seperti batu bara di sekitarnya.

Penyebab kebakaran hutan karena manusia

Berdasarkan laporan dari USDA, 90% penyebab kebakaran di Amerika Serikat disebabkan oleh aktivitas manusia. Beberapa kesalahan yang dilakukan manusia tanpa sengaja dapat memicu kebakaran hutan. Bahkan, sebagian besar kasus kebakaran hutan di dunia tidak terlepas dari pengaruh aktivitas manusia.

1. Membakar sampah

Manusia kerap membakar sampah di halaman belakang rumah, terutama di dekat hutan yang tidak banyak tersedia layanan pengumpulan sampah. Meski legal untuk dilakukan, pembakaran sampah sembarangan dengan api terbuka bisa cepat lepas kendali.

Angin berperan penting dalam memicu dan menyebarkan kebakaran hutan. Angin kencang dapat menyebarkan api dari puing-puing yang terbakar ke hutan, pertanian, atau ladang. Oleh karena itu, hendaknya jika membakar sampah dilakukan berdasarkan kondisi cuaca yang memungkinkan aman.

2. Api unggun

Api unggun bekas berkemah juga menjadi penyebab umum terjadinya kebakaran hutan. Sisa-sisa pembakaran yang tidak mati sempurna dapat menjadi pemicu kebakaran hutan. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih lokasi yang aman untuk melakukan api unggun. Temukan lokasi yang jauh dari benda yang mudah terbakar dan pastikan Anda membawa sekop atau ember air.

3. Kelalaian penggunaan alat

Alat-alat mesin yang digunakan dapat memuntahkan bunga api panas yang dapat dengan cepat menyulut material di sekitarnya. Kecelakaan mobil rupakan salah satu penyebabkan kebakaran yang cepat sehingga biasanya petugas pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian untuk mengantisipasi kebakaran.

Mobil bermesin kecil dapat menghasilkan nyala api yang tinggi di dalam kendaraan jika beroperasi di lapangan atau hutan. Kendaraan listrik diketahui memicu kebakaran hebat sebagaimana yang terjadi dalam kecelakaan mobil Richard Hammond pada Juni 2017.

4. Rokok

Membuang putung rokok sebaiknya juga tidak dilakukan sembarangan, terutama di wilayah hutan atau dekat bahan-bahan yang mudah terbakar. Putung rokok yang masih menyala rentan menyebabkan kebakaran, terutama jika cuaca cukup berangin.

Oleh karena itu, disarankan untuk membuang putung rokok di tempat yang seharusnya. Atau jika tidak menjumpai tempat sampah, maka pastikan putung rokok benar-benar mati sebelum dibuang.

5. Pembakaran

Pembakaran adalah tindakan yang sengaja membakar properti, terutama bangunan, kendaraan, lahan tebu, hutan atau kerusakan yang disengaja lainnya. Setiap orang yang terlibat dalam melakukan pembakaran (menyalakan api) dikatakan sebagai pelaku pembakaran.

Karena risiko kebakaran terhadap manusia dan properti cukup tinggi, maka di beberapa negara, pembakaran dianggap sebagai tindak pidana. Sebuah studi pada tahun 2008 menemukan bahwa 85% kebakaran hutan di Australia disebabkan oleh aktivitas manusia, di mana kebanyakan disebabkan oleh aktivitas pembakaran.

Penyebab kebakaran hutan secara alami

Kebakaran hutan dapat terjadi tanpa ada campur tangan manusia dan umumnya melibatkan suatu peristiwa alam yang besar. Beberapa penyebabnya adalah sebagai berikut:

1. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi membawa lava panas dapat membakar seluruh kawasan hutan yang ada di lereng pegunungan. Beberapa kasus letusan gunung berapi, seperti Gunung Merapi dapat menghanguskan lahan dengan cepat.

2. Petir

Petir dapat menyebabkan kebakaran, terutama jenis petir tertentu yang disebut “petir panas”. Kebakaran hutan akibat sambaran petir berlangsung relatif lebih lama.

Ketika menyentuh tanah, petir dapat menghasilkan percikan yang dapat memicu kebakaran di hutan atau ladang.

3. Iklim kering

Di wilayah yang memiliki iklim kering dengan jumlah air yang sangat sedikit sangat rentan mengalami kebakaran lahan dan hutan, terutama di musim kering.

Angin berperan penting dalam menyebabkan kebakaran di wilayah iklim kering. Angin dapat membuat beberapa bahan yang mudah terbakar, seperti ranting atau daun-daun kering saling bergesekan dan menimbulkan panas. Iklim kering juga secara khusus mendukung terjadinya kebakaran karena kurangnya kelembapan.

4. Cuaca panas ekstrem

Dalam beberapa kasus, cuaca yang sangat panas telah dianggap sebagai penyebab kebakaran. Kasus kebakaran terbaru dan paling mematikan, yaitu Australian Bushfire merupakan salah satu kasus kebakaran yang disebabkan cuaca panas ekstrem di Australia.

5. Angin

Angin jelas bukan yang memicu kebakaran hutan, tapi itu pasti salah satu faktor utama ketika api kecil berubah menjadi kebakaran hutan .

Angin kencang mendorong api ke suatu arah dan itu membuat api menyebar jauh lebih banyak daripada kemampuan alami mereka.

Dampak kebakaran hutan

Kebakaran hutan dapat memengaruhi kehidupan yang ada di dalamnya. Beberapa dampak kebakaran hutan umumnya adalah:

1. Tanah dan bahan organik

Tanah hutan diperkaya dengan bahan-bahan organik dan nutrisi yang terdiri dari banyak fitur alami, berfungsi untuk mendukung berbagai bentuk kehidupan dan proses organik.

Kebakaran hutan dapat meningkatkan suhu tanah hingga lebih dari 900ᵒC yang dapat menghilangkan hampir semua bahan organik tanah sehingga tanaman kesulitan untuk tumbuh kembali.

2. Biaya konservasi

Kebakaran hutan merusak infrastruktur, satwa liar, dan vegetasi. Dengan suhu setinggi 1000 °C, kebakaran berpotensi memusnahkan apa pun yang ada dalam hutan.

Untuk mengatasinya, pemerintah harus menghabiskan biaya jutaan atau bahkan miliaran untuk menyediakan bahan kimia tahan api, pesawat terbang, dan truk, serta waktu dan personel. Hal ini dapat menyebabkan kemunduran ekonomi yang besar.

Pada tahun 2015 saja, 2 Miliar dolar dihabiskan untuk pemadaman kebakaran federal di Amerika Serikat.

3. Efek pada daerah aliran sungai

Efek kebakaran hutan di daerah aliran sungai tidak boleh diabaikan. Bahan organik yang terbakar di tanah yang diperkaya dapat memengaruhi lapisan alami tanah. Hal ini akan berdampak negatif terhadap perkolasi dan infiltrasi, membuat permukaan tanah menjadi kedap air.

Oleh karena itu, air kemudian mengalir di atas tanah daripada diserap ke dalam tanah pasti akan menyebabkan limpasan permukaan, yang pada akhirnya berisiko terjadinya erosi tanah.

4. Dampak kesehatan

Asap dari kebakaran hutan yang terhirup dapat menyebabkan berbagai efek kesehatan pada manusia karena polutan udara beracun yang terkandung di dalamnya. Asap kebakaran hutan umum mengandung gas:

  • Gqas rumah kaca
    • Metana (CH4)
    • Karbon Dioksida (CO2)
    • Nitrous Oksida (N2O)
  • Senyawa fotokimia
    • Karbon Monoksida (CO)
    • Karbon Organik Volatil Non-Metana (NMVOC)
    • Semua jenis Nitrous Oksida (NOX )
  • Partikulat halus dan kasar (PM)

Bahan kimia tersebut dapat berdampak pada kualitas udara yang buruk dan orang yang menghirupnya dapat menderita sejumlah kondisi gangguan pernapasan, seperti asma, bronkitis, nyeri dada, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan beberapa kondisi gangguan pernapasan jangka panjang.

5. Hilangnya flora dan fauna

Orang utan yang ada dalam gambar di atas merupakan salah satu dampak kebakaran hutan yang terjadi di luar Pulau Jawa. Kebakaran hutan tidak hanya melenyapkan binatang dalam hutan, tetapi juga menghancurkan habitat yang semula terbangun secara alami.

Kerugian dari hilangnya flora dan fauna ini juga memiliki dampak cukup besar terhadap suksesi alam dan ketersediaan hayati. Oleh karena itu, mencegah kebakaran hutan adalah langkah yang tepat untuk mengatasi dampak kebakaran hutan.

Solusi mengatasi kebakaran hutan

Mengatasi kebakaran hutan tidak hanya melibatkan satu orang, tetapi melibatkan sejumlah pihak yang berkewenangan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan seluruh lapisan yang ada di suatu negara.

Pencegahan paling penting dari kasus kebakaran hutan adalah mengurangi perilaku konsumtif energi yang memengaruhi terjadinya pemanasan global. Lalu, langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kebakaran hutan adalah sebagai berikut:

1. Ikuti pedoman konservasi lingkungan

Hal yang harus diperhatikan adalah untuk mengikuti semua peraturan dan undang-undang setempat yang berlaku, terutama dalam hal menyalakan api saat di luar ruangan.

Meskipun tidak kesemuanya ditetapkan dalam undang-undang, kamu setidaknya harus tahu bagaimana menyalakan api, terutama di waktu cuaca kering. Pengetahuan tertentu yang bahan dan zat yang diizinkan untuk dibakar juga diperlukan sebagai upaya antisipasi.

2. Menyalakan api dengan metode yang tepat

Saat akan menyalakan api di ruang terbuka, kemah misalnya, maka pastikan kamu menyalakan api sesuai standar perlakuan yang memadai. Misal, kamu dapat membuat lubang untuk membuat api sehingga api tidak merambah ke tempat lain.

Pastikan juga saat menyalakan api jauh dari bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti rerumputan kering, ranting, dan sebagainya. Memperhatikan arah angin juga penting dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya sambaran api yang tidak dikehendaki.

3. Pendidikan keselamatan lingkungan sejak dini

Mengajarkan kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan perlu diterapkan untuk menciptakan kebiasaan cinta lingkungan. Beberapa kasus kebakaran hutan dapat disebabkan karena kelalaian anak.

Cara yang bagus adalah dengan menunjukkan kepada anak tentang artikel atau video bagaimana kebakaran hutan dapat menyebabkan dampak yang merusak pada alam dan kehidupan. Anak harus dididik tentang aturan dan tindakan pencegahan keselamatan selama berkemah dan harus diberitahu untuk menjauh dari api.

Jika seorang anak menunjukkan minat yang besar terhadap api, orang tua harus berkonsultasi dengan psikolog agar anak dapat mengatasi impuls mental tersebut.

Sebagaimana kita ketahui, dampak kebakaran hutan paling menyakitkan adalah pada hewan-hewan yang tinggal di dalamnya. Dengan mengetahui lebih lanjut pentingnya peran manusia dalam menjaga upaya antisipasi kebakaran hutan, maka sudah sepantasnya kita lebih waspada.

1 thought on “Kebakaran Hutan: Penyebab, Dampak, dan Solusinya”

  1. hutan sebagai jantung bumi emang seharusnya di jaga kelsetarianya, hendaknya manusia melakukan tindakan tindakan yang tepat untuk menghindari kerusukan termasuk dari kebakaran hutan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version