Media tanam anggrek merupakan bahan yang digunakan untuk menanam anggrek. Media tanam berfungsi untuk menopang akar anggrek, menyediakan nutrisi, dan menjaga kelembapan. Ada berbagai macam media tanam yang dapat digunakan untuk anggrek, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Media tanam menjadi rumah bagi akar anggrek dan memberikan nutrisi yang diperlukan. Berikut adalah eksplorasi mendalam mengenai media tanam anggrek yang dapat menjadi panduan bagi para pecinta tanaman hias.
1. Air
Saat menanam anggrek, adakalanya Anda melihat akar anggrek yang mungkin membusuk karena media tanamnya terlalu basah. Segeralah ambil tanaman anggrek Anda dan pindahkan ke media tanam yang baru. Dalam kondisi ini, air merupakan media alternatif yang baik untuk tanaman anggrek yang baru dipindahkan.
Water Culture Orchid (WOC) merupakan salah satu istilah yang banyak digunakan oleh pertani anggrek di luar negeri. Mereka membudidayakan anggreknya dengan media air, bahkan memberikan pertolongan pertama saat anggrek mengalami stres.
Air adalah salah satu media tanam anggrek yang murah meriah dan mudah ditemukan. Biasanya, media tanam anggrek ini digunakan untuk tipe anggrek yang suka dengan kelembapan. Yang paling terbiasa dengan media tanam air dan kelembapan adalah Anggrek Bulan.
Media Tanam Air ini juga paling umum digunakan untuk menanam anggrek dalam ruangan. Jika Anda berminat untuk menggunakan media tanam ini, maka Anda harus mempertimbangkan beberapa karakteristik anggrek yang terkadang tidak suka air. Perlu diperhatikan, tidak semua anggrek bisa ditanam dengan menggunakan media air.
Teknik WCO memungkinkan Anda menumbuhkan akar anggrek kembali dari sebelumnya yang telah membusuk. Meskipun agak rumit, tetapi teknik ini layak dicoba, terutama untuk jenis anggrek bulan (Phalaenopsis sp.). Anggrek bulan menyukai tempat tumbuh yang lembap, media tanam basah, tetapi akarnya rentan sekali membusuk.
2. Kulit Pinus
Untuk di wilayah dataran tinggi, mungkin tidak cukup sulit untuk mencari media tanam satu ini. Namun, jika Anda ingin mencoba menggunakan kulit pinus sebagai media tanam anggrek, maka Anda bisa memesannya di marketplace atau juga bisa kontak kami.
Kulit pinus memiliki sifat suka air sehingga kulit pinus akan cocok untuk media tanam bagi bunga anggrek yang suka air, misalnya Cattleya. Jika Anda berniat untuk membuat sendiri media tanam anggrek dari kulit pinus, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mencincangnya menjadi potongan kecil-kecil.
Hal tersebut dilakukan jika Anda menggunakannya sebagai media tanam dalam pot. Cara pembuatannya juga mudah, bagaimanakah? Hal pertama setelah Anda mencincang kulit pinus adalah rendam kulit pinus semalaman. Hal ini supaya kandungan tanin dalam kulit pinus hilang. Setelah selesai, cucilah kembali dengan air bersih yang mengalir, kemudian jemur sebentar. Setelahnya, kulit pinus dapat digunakan.
3. Pakis
Media tanam anggrek dari pakismungkin juga sudah umum diketahui. Biasanya, pakis akan digunakan sebagai media tanam setelah dirajang halus. Anggrek dapat tumbuh baik apabila pakis dikombinasikan dengan media tanam lain sebagai pelengkap.
Anda pernah menjumpai akar-akar persegi panjang seperti serat dirapatkan, itulah pakis yang sudah dibakar. Kandungan mineral dalam pakis kering cukup bervariasi saat masih awal digunakan, jadi Anda tidak perlu menambahkan pupuk tambahan. Anda bisa menyiram tanaman anggrek setelah dipindah ke media tanam baru karena pakis memiliki sifat poros, atau tidak suka air.
Setelah disiram, air tidak akan banyak terserap oleh pakis, jadi media tanam anggrek satu ini sangat cocok untuk jenis anggrek yang tidak suka air, seperti Dendrobium.
4. Hidroton
Hidroton, atau batu lempung, merupakan media tanam inovatif yang semakin populer di kalangan pecinta anggrek. Dikenal karena sifatnya yang ringan dan berpori, hidroton memberikan lingkungan tanam yang optimal dengan sirkulasi udara yang baik di sekitar akar tanaman.
Keunggulan lainnya termasuk kemampuannya menahan kelembapan tanpa menggenangi akar, fleksibilitas dalam pemupukan sesuai kebutuhan tanaman, dan sifat steril yang menjaga lingkungan tanam dari organisme berbahaya.
Hidroton juga tahan lama, ramah lingkungan, mudah diatur, dan cocok untuk berbagai jenis anggrek. Meskipun demikian, penyesuaian terhadap spesifikasi tanaman tetap diperlukan untuk memastikan keberhasilan pertumbuhan.
Kamu bisa dengan mudah menjumpai media tanam anggrek satu ini di marketplace, seperti Shopee dan Tokopedia. Harganya cukup terjangkau, meskipun dibandingkan dengan media tanam anggrek yang lain, hidroton ini memiliki harga yang paling mahal.
5. Moss Putih atau Spagnum moss
Moss putih ini juga merupakan media tanam anggrek yang paling umum dijumpai, khususnya untuk anggrek bulan. Di Jepang, media tanam satu ini lebih dikenal dengan mizukoke. Moss putih memiliki sifat menyerap air, sehingga sangat cocok untuk anggrek yang suka air, seperti anggrek bulan.
Sphagnum moss, serat tanaman hidup yang biasa ditemukan di daerah lembap, dapat memberikan kondisi yang ideal bagi akar anggrek. Selain itu, kemampuannya untuk menyimpan air menjadikannya media tanam yang efisien.
Kelemahannya adalah apabila kelebihan air, maka sangat berisiko terhadap akar tanaman anggrek mengalami pembusukan. Cara atau teknik yang aman, meskipun semua ada risikonya dalam menggunakan media tanam satu ini adalah dengan mengaplikasikannya dengan media tanam anggrek yang lain, seperti sekam bakar.
Caranya adalah dengan menaruh media tanam yang tidak terlalu menyerap air, misalnya sekam, di bagian bawah, kemudian taruh sphagnum moss di bagian atas.
Kelebihan sphagnum moss lainnya adalah pembawaan mineralnya yang kaya. Sehingga, jika Anda bisa merawatnya dengan tepat, maka bunga anggrek dapat tumbuh subur dan menyenangkan mata saat berbunga.
6. Akar Kadaka atau Moss Hitam
Jika ada moss putih, maka tentunya ada moss hitam. Namun, tidak seperti moss putih yang sifatnya menyerap air, akar kadaka atau moss hitam ini lebih cenderung stabil dalam akumulasi air. Jika Anda memutuskan menggunakan akar kadaka apabila memang memiliki tanamannya, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mencucinya.
Setelah cukup dicuci, jemurlah sebentar. Setelahnya, moss hitam siap digunakan. Akar kadaka ini biasanya juga sering dikombinasikan dengan media tanam anggrek yang lain, bisanya dengan moss putih. Sebab jika sepenuhnya menggunakan moss putih, maka Anda harus benar-benar memperhatikan kelembapannya.
7. Sabut Kelapa
Media tanam berbasis sabut kelapa merupakan alternatif media tanam anggrek yang paling banyak digunakan karena memiliki berbagai keunggulan. Media tanam sabut kelapa menjadi pilihan yang berkelanjutan bagi para penghobi anggrek karena sifatnya yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.
Sabut kelapa, yang merupakan serat alami dari kulit buah kelapa, memiliki struktur yang ringan, berpori, dan dapat menahan kelembapan tanah dengan baik. Struktur berongga membuat sabut kelapa mudah mengontrol kekeringan dan kelembapan sehingga membuatnya ideal untuk pertumbuhan akar anggrek.
Selain itu, sabut kelapa memiliki daya tahan terhadap dekomposisi, sehingga dapat memberikan lingkungan tanam yang tahan lama. Media ini juga mendukung sirkulasi udara yang baik, mencegah pembusukan akar, dan memberikan nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan anggrek.
8. Kayu
Kayu, media tanam yang juga mudah dijumpai. Di habitat aslinya, anggrek adalah tanaman peneduh, perdu, tumbuh di batang pohon. Oleh karena itu, kayu akan menjadi media tanam anggrek yang sangat cocok. Hal ini karena dari sifat asli anggrek yang sudah menjadi bawaan sewaktu di alam liar.
Meskipun demikian, Anda juga harus memperhatikan satu hal, yaitu karakteristik anggrek. Walaupun, kayu hampir cocok sebagai media tanam keseluruhan spesies anggrek. Biasanya, penerapan media tanamnya diaplikasikan dengan sabut kelapa yang dilekatkan dibatang pohon.
Penyiramannya bisa secara teratur, yaitu tiga kali saja seminggu. Sisanya cukup dengan penyemprotan biasa yang tidak terlalu banyak.
9. Arang
Media tanam anggrek dari arang juga yang paling umum digunakan karena paling mudah ditemukan. Selain sekam bakar, arang hitam, juga dapat dihaluskan, atau bisa diaplikasikan langsung sebagai media tanam.
Perlu diperhatikan bahwa berat arang tidak boleh terlalu membebani akar anggrek. Anda bisa pecahkan arang menjadi bagian kecil-kecil lebih dahulu atau bisa langsung digunakan, asalkan bonggol bunga anggrek tidak tertimbun.
Sifat arang tidak terlalu menyukai air sehingga sangat cocok untuk media tanam anggrek Dendrobium. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan diaplikasikan dengan media tanam anggrek yang lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Misalnya, dikombinasikan dengan moss putih untuk media tanam anggrek cattleya atau anggrek bulan.
10. Pecahan genting atau batu bata
Pecahan genting atau batu bata dapat menjadi pilihan untuk media tanam anggrek karena memiliki beberapa keunggulan. Secara umum, pecahan batu bata atau genting dapat memberikan struktur yang stabil dan pori-pori udara yang baik, memungkinkan sirkulasi udara dan drainase air yang optimal.
Pecahan-pecahan genting atau batu bata, cukup Anda taruh di bawah, kemudian aplikasikan juga dengan kombinasi media tanam anggrek yang lain. Pertimbangkan untuk menambahkan media tanam anggrek yang memiliki sifat menyerap air. Hal ini karena pecahan batu bata dan genting sangat cepat menguapkan air.
Kunci utama memilih media tanam anggrek adalah memahami kebutuhan spesifik setiap jenis anggrek. Apa pun media tanam yang Anda pilih, pastikan untuk memahami kelebihan dan kelemahannya serta selalu memonitor kondisi pertumbuhan tanaman.
Salam sukses, Angphotorion!
Salam Angphot! Kamu bisa belajar cara menanam dan merawat anggrek, serta tanaman hias lain sekaligus melakukan jual beli dengan aman bersama kami dalam link whatsapp Angphotorion dan Channel Telegram Angphot. Kamu juga dapat mengajukan pertanyaan serta berkonsultasi gratis bersama kami.
Kami juga menyediakan kesempatan sebagai reseller dan mitra dalam naungan Angphotorion. Selengkapnya lihat ketentuan dalam halaman kami. Katalog anggrek, aglonema, produk makanan sehat dan hidroponik, buku, serta karya kreatif bisa kamu lihat diKatalog Angpot.
Pernah tinggal di rumah om yang rajin tanam anggrek, kebanyakan pakai media nomor 3, pakis, ada juga yang pakai sabuk kelapa 🙂 yah walaupun gak minat di bidang tanam menanam ini terima kasih atas informasinya kak 🙂
kalau dari pohon langsung, terus dipindahin ke air gitu aman ga ya kira-kira min? soalnya sayang kalo di pohon gitu suka banyak semutnya:(
Media tanam air rasanya paling banyak digunain sih kalo untuk penghias ruangan. Selain itu, emang bisa dicoba juga sih media tanam lainnya. Tapi balik lagi menurut saya yang simpel pakai air. Tinggal rutin aja diganti, ya nggak sih hehe