Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan Beserta Gambarnya!

jaringan parenkim sklerenkim tumbuhan

Fungsi jaringan tumbuhan didasarkan pada struktur tertentu yang menyusun organ-organ pada tumbuhan misalnya daun. Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang berperan penting dalam fotosintesis. Apabila irisan melintang daun diamati menggunakan mikroskop maka akan terlihat jaringan-jaringan penyusunnya.

Ada jaringan parenkim, mesofil, dan berkas pembuluh. Bagaimana ciri-ciri penyusun setiap jaringan pada tumbuhan tersebut? Apa fungsi tiap-tiap jaringan pada tumbuhan itu? Samakah jaringan penyusun akar batang bunga dan biji dengan jaringan penyusun daun?

Struktur jaringan pada tumbuhan, apa saja?

Jaringan pada tumbuhan secara umum dibagi menjadi dua macam yaitu jaringan meristem embrional dan jaringan permanen atau dewasa. Contoh jaringan pada tumbuhan adalah sebagai berikut:

Jaringan meristem (Jaringan embrional)

Jaringan pada tumbuhan yang terus menerus membelah adalah jaringan meristem atau juga disebut sebagai jaringan embrional. Jaringan ini terdiri dari sel-sel muda yang hidup dan aktif membelah.

jaringan meristem pada tumbuhan
Jaringan meristem pada tumbuhan

Ciri-ciri sel-sel penyusun jaringan meristem yaitu sebagai berikut:

  • Aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi
  • Berukuran kecil dan berdinding tipis
  • Memiliki nukleus yang relatif kecil bervakuola kecil dan mengandung banyak sitoplasma
  • Berbentuk kuboid atau prismatik

Berdasarkan letaknya pada batang jaringan meristem dibedakan menjadi tiga bagian berikut:

  1. Meristem lateral atau meristem samping. Struktur jaringan tumbuhan ini terdapat di kambium dan kambium gabus (felogen)
  2. Meristem interkalar atau meristem antara. Struktur jaringan tumbuhan ini terdapat di jaringan dewasa dan terdapat di pangkal ruas batang.
  3. Meristem apikal atau meristem ujung. Struktur jaringan tumbuhan ini terdapat di ujung batang atau ujung akar. Meristem apikal menghasilkan pemanjangan akar dan batang tumbuhan.

Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga sebagai berikut:

  • Promeristem, jaringan pada tumbuhan ini merupakan jaringan meristem yang sudah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio.

  • Meristem primer, yaitu struktur jaringan pada tumbuhan yang berasal dari sel-sel embrional yang merupakan kelanjutan dari pertumbuhan dan perkembangan embrio atau lembaga dan terdapat di ujung batang serta ujung akar. Meristem primer meliputi daerah protoderm (bakal epidermis), prokambium bakal kambium, dan meristem dasar (bakal parenkim).

  • Meristem sekunder, yaitu struktur jaringan pada tumbuhan yang berasal dari jaringan dewasa yang telah berhenti pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional kembali. Meristem sekunder meliputi kambium dan kambium gabus.

Baca juga: Keanekaragaman Hayati Indonesia, Sumber Kehidupan yang Harus Dilestarikan

Jaringan dewasa

jaringan pada tumbuhan parenkim kolenkim dan skelrenkim
Jaringan parenkim, kolenkim, dan skelrenkim pada tumbuhan

Jaringan dewasa merupakan salah satu struktur jaringan pada tumbuhan yang terdiri atas sel-sel yang sudah tidak membelah dan tidak mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa pada tumbuhan meliputi beberapa jaringan tumbuhan berikut:

1. Jaringan pelindung

Jaringan pelindung termasuk salah satu jaringan pada tumbuhan yang berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan. Jaringan pelindung tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus.

a. Jaringan epidermis

Jaringan epidermis merupakan jaringan pada tumbuhan yang memiliki struktur tersusun secara rapat dan terletak di permukaan tubuh tumbuhan. Selain sebagai pelindung, jaringan epidermis juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.

Epidermis pada permukaan daun dan batang biasanya dilapisi semacam menjadi lemak yang disebut kutikula. Sebagian sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan yang disebut derivat epidermis, contoh derivat epidermis yaitu stomata dan trikomata.

  • Stomata (Mulut daun) merupakan derivat epidermis pada daun dan berfungsi untuk pertukaran gas.
  • Trikomata merupakan derivat epidermis yang membentuk struktur beragam seperti rambut, sisik, rambut kelenjar, dan tonjolan. Trikomata berfungsi untuk mengurangi penguapan.

b. Jaringan gabus

Jaringan gabus merupakan jaringan pada tumbuhan yang fungsinya untuk menggantikan jaringan epidermis yang hilang, rusak, mati, atau tidak aktif. Jaringan gabus dibedakan menjadi tiga macam yaitu eksodermis, endodermis dan peridermis.

2. Jaringan dasar (Parenkim)

Parenkim merupakan salah satu jaringan pada tumbuhan yang disebut sebagai jaringan dasar karena terletak hampir di semua bagian tumbuhan. Salah satu ciri-ciri sel penyusun jaringan parenkim adalah sebagai berikut:

  • Berbentuk segi banyak (polihendral).
  • Dinding sel tipis dan mempunyai vakuola yang besar untuk menyimpan makanan cadangan.
  • Terdiri atas sel-sel hidup
  • Letak sel-selnya renggang sehingga mempunyai banyak ruang antar sel. Ruang antar sel ini digunakan untuk pertukaran gas.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi empat macam yaitu sebagai berikut:

  1. Parenkim asimilasi (klorenkim), yaitu jaringan parenkim yang mengandung klorofil. Jaringan tumbuhan ini berfungsi untuk fotosintesis. Contoh jaringan parenkim yaitu parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spons (bunga karang) pada daun.
  2. Parenkim penimbun, yaitu jaringan parenkim yang dapat menyimpan makanan cadangan dalam bentuk yang berbeda-beda. Misalnya sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.
  3. Parenkim air, yaitu jaringan parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen. Contohnya kaktus.
  4. Parenkim udara (aerenkim), yaitu jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara. Umumnya terdapat pada tanaman anggrek dan tanaman air. Contoh parenkim air pada batang teratai yang berfungsi untuk mengapung.

Baca juga: Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) di Indonesia

3. Jaringan penguat (Mekanik)

jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim

Jaringan penguat merupakan salah satu jaringan pada tumbuhan yang digunakan untuk memperkokoh tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

a. Jaringan kolenkim

Jaringan kolenkim merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi sebagai penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Ciri-ciri jaringan kolenkim sebagai berikut:

  • Umumnya terletak di bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun. Jaringan kolenkim jarang terdapat di akar.
  • Sel-sel kolenkim adalah salah satu jaringan pada tumbuhan yang mengalami penebalan setempat pada dinding selnya. Berdasarkan letak dan bentuk penebalan, kolenkim dibedakan menjadi kolenkim angular (sudut), kolenkim lamellar (papan), dan kolenkim lacunate (lakuna).
  • Dinding sel kolenkim tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa pektin dan hemiselulosa.

Baca juga: Apa Itu Food Loss and Waste? Ini Penjelasan Lengkapnya!

b. Jaringan sklerenkim

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan pada tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.

Ciri-ciri jaringan sklerenkim sebagai berikut:

  • Terdiri atas sel-sel mati
  • Dinding selnya sangat tebal dan kuat karena mengandung lignin.
  • Sel-selnya da yang berbentuk benang panjang (serabut sklerenkim) dan ada pula yang kecil tidak beraturan (sklereid).

4. Jaringan pengangkut

jaringan pengangkut tumbuhan
Jaringan pengangkut pada tumbuhan

Jaringan pengangkut merupakan jaringan pada tumbuhan yang berdasarkan bentuk dan sifatnya dibagi menjadi dua yaitu jaringan floem dan jaringan xilem.

a. Jaringan floem

Jaringan floem merupakan salah satu struktur jaringan pada tumbuhan yang berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Floem terdiri atas unsur-unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen buluh tapis), sel pengantar, sel albumen, parenkim floem, dan serat-serat floem.

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Keragaman Curah Hujan (Presipitasi)

b. Jaringan xilem

Xilem merupakan salah satu jaringan pada tumbuhan yang berfungsi mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Xilem terdiri atas unsur trakeal (trakea dan trakeid), serat xilem, dan parenkim xilem.

Fungsi utama xilem adalah untuk mengangkut air, dan beberapa nutrisi terlarut termasuk mineral dan ion anorganik, naik dari akar ke seluruh tanaman. Sel xilem membentuk tabung panjang yang mengangkut bahan, dan campuran air dan nutrisi yang mengalir melalui sel xilem disebut getah xilem.

Perbedaan xilem dan floem dari struktur jaringan pada tumbuhan

Perbedaan jaringan xylem dan floem
Perbedaan jaringan xylem dan floem

Perbedaan Floem Xilem
Fungsi Transportasi makanan dan nutrisi seperti gula dan asam amino dari daun ke organ penyimpanan dan bagian tanaman yang sedang tumbuh. Pergerakan zat ini disebut translokasi. Transportasi air dan mineral dari akar ke bagian udara tanaman.
Gerakan Dua arah (Menggerakkan air dan garam pada batang tanaman ke atas atau ke bawah) Searah (Memindahkan garam dan air pada batang tanaman dalam satu arah)
Tempat Akar, batang dan daun. mengangkut sukrosa ke tempat pertumbuhan (akar dan pucuk) dan tempat penyimpanan tanaman (berbiji buah dan akar bengkak) Akar, batang, dan daun
Fungsi tambahan Membentuk ikatan vaskular dengan xilem Membentuk ikatan pembuluh dengan floem dan memberi kekuatan mekanis pada tanaman karena adanya sel lignin. Dinding sekunder lignifikasi juga membuat xilem tahan air dan mencegahnya runtuh di bawah tekanan transpirasi air
Struktur Bentuk tabung memanjang dengan tabung ayakan berdinding tipis. Tabung ayakan memiliki pori-pori di setiap ujungnya di dinding melintang dan mikrotubulus yang membentang di antara elemen ayakan sehingga memungkinkan aliran material secara longitudinal. Bentuk tubular tanpa dinding melintang yang memungkinkan kolom air terus menerus + memfasilitasi transportasi yang lebih cepat di dalam bejana xilem. Ada dua jenis – protoxylem (xilem pertama terbentuk) + metaxylem (xilem dewasa) tergantung pada pola lignin.
Penyusun Tabung saringan, sel pendamping, parenkim floem (dikemas secara longgar sehingga menghasilkan ruang antar sel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas), serat kulit pohon, sel perantara, Trakeid, elemen pembuluh, parenkim xilem (dikemas secara longgar sehingga menghasilkan ruang antar sel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas), sklerenkim xilem
Sifat jaringan Jaringan hidup dengan sedikit sitoplasma tetapi tanpa nukleus/tonoplas. Jaringan mati pada saat matang sehingga berlubang tanpa isi sel
Bentuk sel Floem tidak berbentuk bintang. Xilem berbentuk bintang.
Lokasi di bundel vaskular Floem terjadi di sisi luar bundel vaskular. Xilem menempati bagian tengah bundel vaskular.

Proses pengangkutan dalam struktur jaringan pada tumbuhan

Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular dan intravaskular.

Proses pengangkutan ekstravaskular

Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar berkas pembuluh. Air masuk melalui sel epidermis akar kemudian bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel sel endodermis untuk memasuki silinder pusat atau stele. Setelah sampai di stele, air akan bergerak bebas di antara sel-sel. Ada dua cara pengangkutan ekstravaskular yaitu apoplas dan simplas.

Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan, misal dinding sel dan ruang antar sel.

Transportasi apoplas tidak dapat melewati jaringan pada tumbuhan endodermis karena terhalang pita kaspari. Air yang menuju jaringan pada tumbuhan endodermis ditransfer secara simplas melalui sel peresap.

Sementara itu, transportasi simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel tumbuhan. Pada sistem simplas, perpindahan air tanah terjadi secara osmosis dan transpor aktif melalui plasmodesmata. Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim korteks, endodermis, perisikel, silinder pusat, dan akhirnya ke xilem.

Proses pengangkutan intravaskular

Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan dalam struktuk jaringan pada tumbuhan melalui berkas pembuluh (xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan. Proses pengangkutan secara intravaskuler yaitu sebagai berikut:

Xilem akar —> xilem batang —> xilem tangkai daun —> xilem tulang daun —> mesofil

Pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam struktur jaringan pada tumbuhan oleh xilem mengikuti beberapa teori berikut:

Teori vital, menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat berlangsung karena adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan sel-sel empulur di sekitar xilem.

Teori Dixon Joly, menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena tarikan dari atas yaitu ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke daerah kering.

Teori tekanan akar, menyatakan bahwa air dan mineral naik atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air tanah dengan cairan pada saluran xilem.

Air yang diangkat xilem digunakan untuk fotosintesis dan sebagian mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, misal kelembapan, udara, kecepatan angin, dan kandungan air tanah.

Selain pengangkutan air dan mineral, dalam struktur jaringan pada tumbuhan juga terjadi pengangkutan hasil-hasil fotosintesis oleh pembuluh tapis (floem). Air dari tanah dapat mencapai batang dan daun karena adanya daya tekan daun, daya kapilaritas xilem, dan daya isap daun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *