Bunga anggrek ekor tupai, yang dikenal juga dengan nama ilmiah Aerides multiflora, adalah salah satu jenis anggrek yang menonjol karena bentuk bunganya yang unik dan menarik. Bunga ekor tupai merupakan anggrek epifit yang memiliki habitat alami di hutan tropis dan subtropis dataran rendah yang kering, baik semi-gugur maupun gugur, pada ketinggian mulai dari permukaan laut hingga 1.100 meter.
Aerides multiflora pertama kali dideskripsikan oleh William Roxburgh pada tahun 1820, dan namanya dianggap diterbitkan secara sah. Spesies ini berasal dari berbagai wilayah di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Assam, Bangladesh, Himalaya Timur, India, Nepal, Himalaya Barat, Kepulauan Andaman, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam.
Morfologi
Anggrek ini terkenal dengan kelopak bunganya yang panjang dan melengkung, yang menyerupai ekor tupai. Bentuk ini tidak hanya membuatnya terlihat eksotis tetapi juga memberikan daya tarik visual yang luar biasa.
Warna bunganya bervariasi, biasanya didominasi oleh warna putih dengan semburat merah muda atau ungu, tergantung pada spesies dan varietasnya. Kombinasi bentuk dan warna ini menjadikan anggrek ekor tupai sebagai salah satu pilihan utama bagi para pecinta anggrek dan kolektor tanaman hias.
Selain penampilannya yang menawan, anggrek ekor tupai juga dikenal karena beberapa spesiesnya yang memiliki aroma yang harum. Aroma ini menambah nilai estetika dan sensorial dari tanaman ini, menjadikannya lebih menarik bagi para penggemar anggrek.
Meskipun tidak semua spesies memiliki aroma, keharuman yang dihasilkan oleh beberapa varietasnya mampu menciptakan suasana yang menyenangkan di sekitar tempat di mana anggrek ini ditempatkan. Keunikan ini membuat anggrek ekor tupai tidak hanya menarik dari segi visual tetapi juga dari segi pengalaman inderawi.
Baca juga: 15 Media Tanam Anggrek yang Cocok dan Mudah Digunakan
Tips saat membeli anggrek ekor tupai
Jika Anda membeli anggrek ekor tupai dari kebun rumah, pilihlah tanaman yang kuat dengan akar yang banyak, serta daun dan batang yang bebas dari tanda-tanda penyakit jamur. Untuk anggrek liar, pilihlah tanaman dengan daun yang utuh, pucuk yang tidak busuk, dan minimal dua akar yang kuat. Disarankan untuk memilih tanaman dengan batang yang lurus agar lebih mudah dipasang.
Saat membeli spesies ini dari kebun rumah, sebaiknya menggantung tanaman di tempat yang kering, menghentikan penyiraman selama dua hari, lalu menyiramnya kembali agar tanaman dapat beradaptasi dengan iklim taman Anda.
Untuk anggrek liar, rendam tanaman dalam larutan antijamur selama 15 menit, kemudian gantung kembali dan sirami dengan stimulan akar. Ingatlah untuk menggantung tanaman di tempat yang sejuk, menghindari hujan, dan menyiraminya segera setelah tanaman kering agar cepat mendapatkan akar baru. Tunggu hingga tanaman memiliki akar baru sebelum memasangnya.
Baca juga: Cara Menanam Anggrek dari Batangnya yang Mati
Cara merawat anggrek ekor tupai
Perawatan anggrek ekor tupai membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal pencahayaan, kelembaban, dan sirkulasi udara. Anggrek ini biasanya tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki iklim tropis atau subtropis. Mereka memerlukan pencahayaan tidak langsung yang cukup, serta kelembapan yang konsisten untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.
Sirkulasi udara yang baik juga penting untuk mencegah masalah seperti pembusukan akar dan penyakit jamur. Meskipun perawatannya bisa sedikit menantang, keindahan bunga yang dihasilkan sangat sepadan dengan usaha yang dikeluarkan.
Pemupukan bunga ekor tupai
Bila tanaman mempunyai akar lebih banyak, sebaiknya diberikan pupuk lebih banyak agar tumbuh lebih cepat, lebih gemuk. Disarankan untuk lebih menggunakan pupuk alami sehingga meminimalkan risiko bunga anggrek ekor tupai mengalami stres.
Untuk anggrek liar, mayoritas lebih memilih pupuk organik dibandingkan pupuk anorganik, namun perlu pengairan dengan dosis encer, dapat digunakan pupuk organik mingguan dan 20-20-20 pupuk anorganik sebulan sekali untuk membantu keseimbangan tanaman dan meningkatkan ketahanan.
Baca juga: Budidaya Anggrek Hidroponik
Perawatan saat berbunga
Jenis bunga anggrek ekor tupai biasanya berbunga pada awal musim hujan setelah kemarau panjang, maka untuk menanam bunga sebaiknya pilih tanaman yang besar, kuat berbunga. Saat musim hujan berakhir, gunakan pupuk 6-30-30 4 kali dengan selang waktu satu minggu.
Kurangi air irigasi dari sehari sekali menjadi 2 hari sekali, lalu perpanjang dan hentikan pengairan, gantung di tempat sejuk, sedikit sinar matahari untuk merangsang tunas.
Tanaman dibiarkan menggantung sampai hujan awal, saat tanaman sudah mempunyai tunas baru, siram dan semprotkan stimulan akar, gunakan pupuk 20-20-20 sebanyak 3 kali, tiap minggu untuk mendapatkan bunga yang lebih lebat.
Bunga anggrek ekor tupai sering digunakan sebagai tanaman hias di berbagai setting, mulai dari taman rumah hingga koleksi anggrek eksklusif. Keindahan dan keunikan bunganya menjadikannya sebagai tambahan yang berharga bagi setiap taman atau koleksi.
Selain itu, bagi para kolektor anggrek yang mencari tanaman dengan penampilan yang tidak biasa dan menawan, anggrek ekor tupai bisa menjadi pilihan yang sangat memuaskan. Dengan perawatan yang tepat, anggrek ini dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga-bunga yang memukau sepanjang musim.
Kamu bisa belajar pertanian modern yang berkelanjutan sekaligus melakukan jual beli produk pertanian dengan aman bersama kami dalam komunitas kami. Dapatkan kesempatan sebagai reseller dan mitra dalam naungan Angphotorion. Selengkapnya lihat ketentuan dalam halaman kami.
Katalog anggrek, aglonema, produk makanan sehat dan hidroponik, serta karya kreatif bisa kamu lihat di Katalog Angpot.