Dampak pemanasan global merupakan salah satu masalah lingkungan paling mendesak di abad ke-21. Proses ini terjadi karena peningkatan konsentrasi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O), di atmosfer.
Gas-gas rumah kaca menjebak panas dari matahari yang seharusnya dipantulkan kembali ke luar angkasa, menyebabkan suhu Bumi meningkat. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh alam, tetapi juga oleh manusia di seluruh dunia.
1. Peningkatan Suhu Rata-rata Global
Salah satu dampak pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata di seluruh dunia. Data dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa sejak awal abad ke-20, suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,5°C.
Kenaikan suhu ini tampaknya kecil, tetapi dampaknya sangat besar. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan musim panas yang lebih panas, musim dingin yang lebih hangat, dan pergeseran pola cuaca secara global.
Pada 2016, misalnya, dunia mencatat suhu terpanas sepanjang sejarah dengan suhu rata-rata mencapai 1,2°C lebih tinggi dibandingkan suhu pada masa pra-industri.
Baca juga: Apa Itu Pemanasan Global? Definisi dan Penyebabnya
2. Peningkatan Permukaan Laut
Kenaikan permukaan laut merupakan ancaman besar lainnya yang disebabkan oleh pemanasan global. Ketika suhu global meningkat, lapisan es di kutub utara dan selatan mulai mencair, menyebabkan volume air laut bertambah.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mencatat bahwa permukaan laut global telah naik lebih dari 20 cm sejak tahun 1880. Ini mungkin terlihat kecil, namun dampaknya sangat terasa di daerah pesisir yang rendah, di mana jutaan orang hidup.
Jika tren ini terus berlanjut, diperkirakan bahwa hingga 680 juta orang yang tinggal di wilayah pesisir akan terdampak pada tahun 2100, dengan banyak di antaranya terpaksa mengungsi karena banjir yang semakin sering terjadi.
3. Cuaca Ekstrem
Pemanasan global juga berkontribusi terhadap peningkatan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem, seperti badai, banjir, kekeringan, dan gelombang panas. Fenomena ini menyebabkan kerugian yang sangat besar baik dari segi ekonomi maupun kehidupan.
Sebagai contoh, badai tropis yang lebih kuat dan sering terjadi menghantam pantai-pantai di seluruh dunia, menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan mengancam jiwa. Di beberapa wilayah, seperti Timur Tengah dan Afrika, kekeringan yang berkepanjangan telah mengakibatkan krisis pangan, mempengaruhi mata pencaharian jutaan orang.
Menurut World Meteorological Organization (WMO), kejadian cuaca ekstrem yang terkait dengan pemanasan global menyebabkan kerugian ekonomi global sekitar $2,9 triliun sejak tahun 1970 hingga 2019.
Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Keragaman Curah Hujan (Presipitasi)
4. Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Dampak pemanasan global juga signifikan terhadap keanekaragaman hayati, dengan banyak spesies yang berisiko punah akibat perubahan iklim. Suhu yang lebih tinggi dan perubahan pola cuaca menyebabkan habitat alami terancam, seperti hutan, padang rumput, dan terumbu karang.
Laporan dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) menunjukkan bahwa lebih dari 1 juta spesies flora dan fauna menghadapi risiko kepunahan akibat perubahan iklim. Terumbu karang, yang merupakan ekosistem penting di lautan, juga sangat rentan terhadap kenaikan suhu air laut.
Pemutihan karang, yang disebabkan oleh stres panas, telah menghancurkan lebih dari 50% terumbu karang dunia dalam 30 tahun terakhir.
5. Ancaman terhadap Kesehatan Manusia
Dampak pemanasan global juga berpengaruh langsung pada kesehatan manusia. Gelombang panas yang lebih sering terjadi meningkatkan risiko kematian akibat dehidrasi, stroke panas, dan penyakit terkait panas lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa antara tahun 2030 hingga 2050, perubahan iklim akan menyebabkan tambahan 250.000 kematian setiap tahunnya, sebagian besar akibat malnutrisi, malaria, diare, dan stres panas.
Selain itu, penyakit-penyakit yang ditularkan melalui vektor, seperti malaria dan demam berdarah, diperkirakan akan menyebar ke wilayah-wilayah baru seiring dengan perubahan pola iklim.
Baca juga: Manfaat Radioisotop dan Dampaknya bagi Makhluk Hidup
6. Dampak Ekonomi
Pemanasan global juga memberikan dampak besar terhadap ekonomi global. Sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata sangat rentan terhadap perubahan iklim.
Tanaman yang tumbuh di daerah yang lebih hangat mengalami kesulitan karena suhu yang semakin ekstrem dan kekurangan air. Nelayan juga menghadapi tantangan dengan menurunnya populasi ikan akibat perubahan suhu laut.
Studi yang diterbitkan oleh Economics of Climate Change memperkirakan bahwa jika suhu global terus meningkat lebih dari 2°C, produk domestik bruto (PDB) global dapat berkurang sebesar 15% pada tahun 2100.
Untuk menghadapi dampak pemanasan global, diperlukan upaya mitigasi yang serius. Salah satu langkah paling efektif adalah dengan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui transisi ke energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin.
Pemerintah di seluruh dunia juga perlu mengimplementasikan kebijakan yang mendorong penggunaan teknologi rendah karbon. Selain itu, program reboisasi dan konservasi hutan juga harus ditingkatkan untuk membantu menyerap karbon dari atmosfer.
Tertarik mempelajarinya? Kamu bisa belajar pertanian modern sekaligus juga berperan sebagai penggerak mitigasi iklim dengan bergabung dalam komunitas Angphot. Selengkapnya lihat ketentuan dalam halaman kami. Katalog produk pertanian inovasi dari pengelolaan food waste dan hidroponik, serta karya kreatif bisa kamu lihat di Katalog Angpot.