Efek rumah kaca adalah proses di mana panas terperangkap di dekat permukaan bumi oleh zat yang dikenal sebagai ‘gas rumah kaca’. Bayangkan gas-gas ini sebagai selimut nyaman yang menyelimuti planet kita, membantu menjaga suhu tetap hangat dibandingkan sebaliknya.
Gas rumah kaca terdiri dari karbon dioksida, metana, ozon, dinitrogen oksida, klorofluorkarbon, dan uap air. Uap air, yang bereaksi terhadap perubahan suhu, disebut sebagai ‘umpan balik’ karena memperkuat efek gaya yang awalnya menyebabkan pemanasan.
Bagaimana mekanisme kerja rumah kaca?
Energi matahari yang diserap di permukaan bumi dipancarkan kembali ke atmosfer sebagai panas. Saat panas melewati atmosfer dan kembali ke luar angkasa, gas rumah kaca menyerap sebagian besar panas tersebut. Mengapa gas rumah kaca menyerap panas?
Gas rumah kaca lebih kompleks dibandingkan molekul gas lain di atmosfer, dengan struktur yang mampu menyerap panas. Mereka memancarkan panas kembali ke permukaan bumi, ke molekul gas rumah kaca lainnya, atau ke luar angkasa.
Ada beberapa jenis gas rumah kaca, yang utama adalah karbon dioksida, uap air, metana, dan dinitrogen oksida. Semua molekul gas ini terbuat dari tiga atom atau lebih. Atom-atom terikat cukup longgar sehingga bergetar ketika menyerap panas.
Akhirnya, molekul yang bergetar melepaskan radiasi, yang kemungkinan besar akan diserap oleh molekul gas rumah kaca lainnya. Proses ini membuat panas tetap berada di dekat permukaan bumi.
Sebagian besar gas di atmosfer adalah nitrogen dan oksigen, yang tidak dapat menyerap panas dan berkontribusi terhadap efek rumah kaca.
Para ilmuwan melalui sebuah penelitian telah menetapkan bahwa karbon dioksida memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas atmosfer bumi. Jika karbon dioksida dihilangkan, efek rumah kaca di bumi akan hilang, dan suhu permukaan bumi akan turun secara signifikan, sekitar 33°C (59°F).
Gas rumah kaca merupakan bagian dari atmosfer bumi. Inilah sebabnya mengapa Bumi sering disebut planet ‘Goldilocks’ – kondisinya pas, tidak terlalu panas atau terlalu dingin, sehingga memungkinkan kehidupan untuk berkembang. Salah satu hal yang membuat Bumi begitu rentan adalah efek rumah kaca alaminya, yang mempertahankan suhu rata-rata 15°C (59°F).
Namun, dalam satu abad terakhir, aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil yang menyebabkan pelepasan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer, telah mengganggu keseimbangan energi bumi.
Hal ini menyebabkan peningkatan karbon dioksida di atmosfer dan lautan. Tingkat karbon dioksida di atmosfer bumi telah meningkat secara konsisten selama beberapa dekade dan memerangkap panas ekstra di dekat permukaan bumi, sehingga menyebabkan suhu meningkat.
Baca juga: Apa Itu Pemanasan Global? Definisi dan Penyebabnya
Bagaimana dampaknya?
Meskipun hanya sejumlah kecil gas di atmosfer bumi yang merupakan gas rumah kaca, tetapi dampaknya sangat besar terhadap iklim. Pada abad ini, jumlah gas rumah kaca karbon dioksida di atmosfer diperkirakan akan meningkat dua kali lipat.
Gas rumah kaca lainnya, seperti metana dan dinitrogen oksida juga meningkat. Jumlah gas rumah kaca meningkat seiring dengan pembakaran bahan bakar fosil, sehingga melepaskan gas dan polutan udara lainnya ke atmosfer. Gas rumah kaca juga masuk ke atmosfer dari sumber lain.
Hewan ternak, misalnya, melepaskan gas metana saat mereka mencerna makanan. Karena semen terbuat dari batu kapur, semen melepaskan karbon dioksida.
Dengan semakin banyaknya gas rumah kaca di udara, panas yang keluar dari atmosfer kemungkinan besar akan terhenti. Gas rumah kaca yang ditambahkan menyerap panas, kemudian memancarkan panas ini.
Sebagian panas akan menjauh dari Bumi, sebagian akan diserap oleh molekul gas rumah kaca lainnya, dan sebagian lagi akan kembali ke permukaan planet. Dengan semakin banyaknya gas rumah kaca, panas akan tetap ada dan menghangatkan planet ini.
Tertarik untuk lebih mempelajarinya? Kamu bisa belajar pertanian modern sekaligus juga berperan sebagai penggerak mitigasi iklim dengan bergabung dalam komunitas Angphot. Selengkapnya lihat ketentuan dalam halaman kami. Katalog produk pertanian inovasi dari pengelolaan food waste dan hidroponik, serta karya kreatif bisa kamu lihat di Katalog Angpot.